Asal Usul Rujak Cingur
Sejarah Rujak Cingur berdasarkan desas desus yang beredar, dahulu kala bertahtahlah raja Firaun Hanyokrowati di Masiran. Beliau sangat berkuasa dan sangat ditakuti oleh rakyatnya. Pada hari ulang tahunnya sang raja memanggil seluruh juru masak istana untuk menyediakan masakan yang special untuk dirinya. Berbagai macam masakan dari berbagai resep pilihan para juru masak dihidangkan. Sang Rajapun mencicipi semua masakan yang telah dibuat untuknya, tapi tak satupun masakan yang cocok dilidah sang raja Firaun.
Tiba-tiba masuklah seorang punggawa kerajaan menghadap Sang Raja, dia mengatakan bahwa ada sesorang yang ingin menyajikan masakannya supaya dicicipi oleh sang Raja. Sang Raja pun mempersilahkan seseorang tersebut untuk menghadapnya. “Raja, perkenalkan, nama saya Abdul Rozak”, begitulah lelaki itu memperkenalkan dirinya. setelah memperkenalkan dirinya, ia segera menghaturkan masakannya yang dibungkus dengan daun pisang. Sang Raja pun memanggil ahli kesehatan dan tim keamanan kerajaan untuk memastikan bahwa bungkusan itu aman. Setelah memastikan bungkusan telah aman, maka sang Raja pun membuka dan mencicipi makanan tersebut dan setelah mencicipi, sang Raja tak mau berhenti makan, Raja benar-benar menikmati makanan yang dibuat oleh Abdul Rozak, “lezat sekali” kata Raja dengan keringat bercucuran saking pedasnya .
“Apa nama makanan ini?” Kata Raja dan Abdul Rozak menjawab “Saya belum memberi nama makanan tersebut”. Lalu sang Raja menjawab “Baiklah kalau begitu saya akan memberikan nama untuk makanan lezat itu” kata sang Raja. “Apakah kenyal-kenyal yang ada didalam makanan itu?” tanya raja, “Itu cingur onta, Raja” sahutnya. “Baiklah kalau begitu makanan ini saya beri nama Rozak Cingur”, lalu diperintahkannya kepada juru tulis untuk memasukkan nama itu kedalam lembaran negara. Abdul Rozak tersebut dihadiahi sebuah kapal laut yang mewah dan sebidang tanah, serta di angkat menjadi kepala juru masak istana. Tetapi dirinya menolak, ia hanya mau menerima hadiah kapal laut untuk mengembara. Sang Raja pun setuju asalkan bersedia memberikan resep makanan tersebut, akhirnya Raja mendapatkan resep dan Abdul Rozak diberikan kapal laut seperti yang diminta.
Abdul Rozak memulai perjalanannya melintasi samudera, hingga pada akhirnya kapalnya terdampar di tanjung perak, Surbaya. Disanalah ia mulai memperkenalkan Rozak Cingur hasil ciptaannya, tetapi Abdul Rozak mengalami kesulitan karena dirinya tidak dapat menemukan onta dan akhirnya mengganti cingur onta dengan cingur sapi, yang ternyata membuat kualitas rasanya jauh lebih baik.Masyarakat sekitar tanjung perakpun mulai berdatangan penasaran ingin mencicipi kelezatan Rozak Cingur, tapi karena masyarakat sekitar susah mengucapkan rozak akhirnya mereka menyebutnya dengan “rujak cingur”. Lambat laun resep rujak cingur tersebar dan banyak yang mulai menyukai makanan dari mulut sapi ini.
Komentar
Posting Komentar